Kamis, 30 September 2010

Tanggung Jawab Sosial Manajer/Perusahaan

Sumber :  Wikipedia

Analisis dan pengembangan

Hari ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas
tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
"dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama….setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut [1]
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa:
" CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".[2].

Pelaporan dan pemeriksaan

Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa standar CSR termasuk dalam hal:
Di beberapa negara dibutuhkan laporan pelaksanaan CSR, walaupun sulit diperoleh kesepakatan atas ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam aspek sosial. Smentara aspek lingkungan--apalagi aspek ekonomi--memang jauh lebih mudah diukur. Banyak perusahaan sekarang menggunakan audit eksternal guna memastikan kebenaran laporan tahunan perseroan yang mencakup kontribusi perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan, biasanya diberi nama laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Akan tetapi laporan tersebut sangat luas formatnya, gayanya dan metodologi evaluasi yang digunakan (walaupun dalam suatu industri yang sejenis). Banyak kritik mengatakan bahwa laporan ini hanyalah sekedar "pemanis bibir" (suatu basa-basi), misalnya saja pada kasus laporan tahunan CSR dari perusahaan Enron dan juga perusahaan-perusahaan rokok. Namun, dengan semakin berkembangnya konsep CSR dan metode verifikasi laporannya, kecenderungan yang sekarang terjadi adalah peningkatan kebenaran isi laporan. Bagaimanapun, laporan CSR atau laporan keberlanjutan merupakan upaya untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan di mata para pemangku kepentingannya.

Alasan terkait bisnis (business case) untuk CSR

Skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu organisasi dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin balanced scorecard oleh Deming. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes[3] yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (corporate social performance) dengan kinerja finansial perusahaan (corporate financial performance) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (core subject) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.
Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.[4]
Secara umum, alasan terkait bisnis untuk melaksanakan biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi di bawah ini:

Sumberdaya manusia

Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan [5], terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (volunteering) dalam bekerja untuk masyarakat.

Manajemen risiko

Manajemen risiko merupakan salah satu hal paling penting dari strategi perusahaan. Reputasi yang dibentuk dengan susah payah selama bertahun-tahun dapat musnah dalam sekejap melalui insiden seperti skandal korupsi atau tuduhan melakukan perusakan lingkungan hidup. Kejadian-kejadian seperti itu dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan dari penguasa, pengadilan, pemerintah dan media massa. Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial, maupun lingkungan--yang semuanya merupakan komponen CSR--pada perusahaan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal negatif tersebut.[6].

Membedakan merek

Di tengah hiruk pikuknya pasar maka perusahaan berupaya keras untuk membuat suatu cara penjualan yang unik sehingga dapat membedakan produknya dari para pesaingnya di benak konsumen. CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang dianut masyarakat.[7]. Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee, setidaknya ada dua jenis kegiatan CSR yang bisa mendatangkan keuntungan terhadap merek, yaitu corporate social marketing (CSM) dan cause related marketing (CRM). Pada CSM, perusahaan memilih satu atau beberapa isu--biasanya yang terkait dengan produknya--yang bisa disokong penyebarluasannya di masyarakat, misalnya melalui media campaign. Dengan terus menerus mendukung isu tersebut, maka lama kelamaan konsumen akan mengenali perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang memiliki kepedulian pada isu itu. Segmen tertentu dari masyarakat kemudian akan melakukan pembelian produk perusahaan itu dengan pertimbangan kesamaan perhatian atas isu tersebut. CRM bersifat lebih langsung. Perusahaan menyatakan akan menyumbangkan sejumlah dana tertentu untuk membantu memecahkan masalah sosial atau lingkungan dengan mengaitkannya dengan hasil penjualan produk tertentu atau keuntungan yang mereka peroleh. Biasanya berupa pernyataan rupiah per produk terjual atau proporsi tertentu dari penjualan atau keuntungan. Dengan demikian, segmen konsumen yang ingin menyumbang bagi pemecahan masalah sosial dan atau lingkungan, kemudian tergerak membeli produk tersebut. Mereka merasa bisa berbelanja sekaligus menyumbang. Perusahaan yang bisa mengkampanyekan CSM dan CRM-nya dengan baik akan mendapati produknya lebih banyak dibeli orang, selain juga mendapatkan citra sebagai perusahaan yang peduli pada isu tertentu.

Ijin usaha

Perusahaan selalu berupaya agar menghindari gangguan dalam usahanya melalui perpajakan atau peraturan. Dengan melakukan sesuatu 'kebenaran" secara sukarela maka mereka akan dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat luas bahwa mereka sangat serius dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, diskriminasi atau lingkungan hidup maka dengan demikian mereka dapat menghindari intervensi. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoalkan.

Motif perselisihan bisnis

Kritik atas CSR akan menyebabkan suatu alasan dimana akhirnya bisnis perusahaan dipersalahkan. Contohnya, ada kepercayaan bahwa program CSR seringkali dilakukan sebagai suatu upaya untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas masalah etika dari bisnis utama perseroan.

Selasa, 28 September 2010

Menjalankan Ubuntu via Mesin Virtual

Banyak orang yang ingin belajar atau memakai ubuntu tetapi bingung karena terbiasa dengan Windows. Kejadian serupa sempat saya alami ketika suatu hari saya membaca artikel tentang Linux di salah satu blog yang menghuni jagad maya ini. Memang ketika saya mencoba untuk menginstal Ubuntu di PC yang jadul saya mengalami banyak kesulitan. Ketika itu saya sempat memformat habis isi harddisk saya tetapi alhasil Ubuntu tidak terpasang di PC saya. Kemudian saya membaca artikel lagi tentang Virtual Machine. Setelah mengetahui bahwa software itu berguna untuk menjalankan sistem operasi didalam sistem operasi maka saya unduh aplikasi tersebut. Kemudian saya memasang di PC saya yang kemudian saya instal (lagi) windows. Proses pemasangan tidak terlalu sukar, mungkin pembaca yang ingin mencoba bisa mengikuti tutorial sederhana berikut ini.
1. Jalankan program Sun Virtual Macchine yang telah di unduh.
2. Install program. Beberapa saat akan muncul
 
klik yes.
3. Kemudian akan muncul jendela baru,
 
klik install. Jendela ini akan muncul beberapa kali.
4. Jika sudah, Finish. lalu jalankan program. Ketika baru dijalankan, maka akan muncul wizard seperti ini
klik next. lalu isi nama mesin virtual dan jenis distro yang akan anda gunakan.
klik next, dan setting berapa anda ingin menggunakan RAM virtual.
klik next.
5. Kemudian anda akan dipandu untuk membuat harddisk virtual.
pilih "Boot Harddisk Primary Master > create new harddisk". Kemudian,
pilih "Dinamically expanding storage", set ukuran harddisk virtual.
Klik next, Finish. Tapi belum selesai sampai disini.
6. Jalankan Sun Virtual Machine anda. Pada awal menjalankan, anda akan diminta untuk mencari dimana file *iso dari distro yang akan anda running. Cari, kemudian klik select.
8. Selamat memakai Ubuntu didalam Windows.

Sekilas Kelebihan Linux (Ubuntu)

     Linux, sistem operasi yang membuat segelintir orang menutup telinga ketika mendengar nama tersebut. Kenapa sampai bisa seperti itu?
Menurut penafsiran juga pengalaman saya, kebanyakan orang yang mendengar linux menutup telinga alasannya adalah karena mereka tahu kalau linux itu sistem operasi yang bisa membuat "pegal linux". wkwkwkwkwk

Padahal jika kita melihat keuntungan dan juga kelebihan dari memakai linux daripada sistem operasi yang sudah lama dipakai belakangan ini (Windows), linux (Ubuntu) lebih memiliki berbagai kelebihan dan keuntungan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Linux AMAN dari virus ketimbang Windows. Hal ini dikarenakan Linux tidak akan terinfeksi dari virus yang biasa menyerang windows.  Mengenai alasanya kenapa, saya sendiri belum mengetahuinya.
  2. Linux BEBAS. Ya, linux itu bebas. Bebas dipakai siapa saja, dimana saja. Linux juga bebas untuk dikembangkan lewat yang namanya Source Code.
  3. Linux itu RINGAN. Instalasi linux tidak membutuhkan ruang harddisk yang besar, jadi untuk user yang hanya memiliki kapasitas harddisk kecil tidak perlu ragu untu menggunakan linux.
  4. Linux itu mudah digunakan dan dioperasikan.
 

Senin, 27 September 2010

Evolusi Teori Manajemen

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.....
Dalam postingan saya kali ini saya mendapatkan sumbernya dari  aviztotheles.wordpress.com

Dalam bab ini kita akan memfokuskan pada tiga paham manajemen yang telah mapan.
  1. Paham klasik

    1. Manajemen ilmiah (scientific management)
    2. Teori organisasi klasik (classical organization theory)
    3. Paham perilaku (behavioral)
    4. Paham ilmu manajemen (manajemen science)
Walaupun paham-paham ini dibentuk secara historis, gagasan yang menyusul bukannya menggantikan paham sebelumnya. Pada saat yang sama masing-masing paham terus berkembang. Jadi, kita juga akan membahas dua pendekatan manajemen mutakhir yang akan memadukan bermacam-macam teori, yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi.
  1. A. Para Ahli Teori Manajemen Klasik
Upaya untuk mengembangkan teori dan prinsip manajemen relatif baru saja dilakukan. Revolusi industry pada abad ke-19 secara khusus menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan adanya pendekatan yang sistematis mengenai manajemen. Pengembangan teknologi baru pada waktu itu memusatkan bahan baku dan tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar ke dalam pabrik. Barang-barang dihasilkan dalam jumlah besar dan
harus didistribusikan secara luas. Bahwa semua ini harus diatur menunjukkan adanya masalah manajemen.
  1. 1. Pelopor-Pelopor Manajemen Ilmiah
a) Robert Owen (1771-1858)
  • Jabatan manajer adalah pengubah.
  • Yang terbaik dalam menanamkan modal adalah pekerja, atau seperti disebutnya “mesin vital”.
b) Charles Babbage (1792-1871)
  • Penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekankan biaya.
  • Setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah hingga bermacam-macam ketrampilan yang terlibat dapat dipisahkan.
  • Setiap pekerja dididik satu ketrampilan khusus dan harus bertanggung jawab pada sebagian dari keseluruhan proses.
  • Teori dari Charles Babbage menekankan pada efisiensi di segala aspek.
c) Frederick W. Taylor (1856-1915)
  • Taylor mendasarkan system manajemennya pada penelitian waktu kerja.
  • Taylor memberikan upah kepada pekerja yang memiliki produktifitas lebih tinggi (differential rate system) sehingga pekerja tidak takut bekerja lebih cepat karena akan digaji lebih kecil.
  • Memberhentikan atau memindahkan pekerja yang produktifitasnya dibawah standar.
  • memberikan waktu istirahat dan hari kerja diperpendek.
  • Meningkatkan ketelitian pekerjaan dua pertiga kalinya dengan mempekerjakan 35 pengawas menggantikan 120 pekerja.
Filsafat Di belakang Teknik Taylor
1)      Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga misalnya motoda yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
2)      Pemilihan yang ilmiah terhadap pekerja, sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggung jawab atas tugas yang paling cocok baginya.
3)      Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja.
4)      Kerjasama yang erat antara manajemen dan pekerja.
d) Henry L. Gantt (1861-1919)
  • Menggantikan system pengupahan diferensial (yang dikemukakan Taylor) dengan gagasan baru. Setiap pekerja yang menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dia berhak menerima bonus 50 sen dollar untuk hari itu.
  • Mandor akan menerima bonus jika seluruh pekerja juga memenuhi standar kerja. Sehingga mandor akan terdorong untuk lebih melatih pekerjanya untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.
  • Mengumumkan hasil penilaian terhadap pekerjaan karyawan.
e) Suami-istri Gilberth
  • Dalam konsepsi Gilberth, gerakan dan kelelahan saling berkaitan, setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan.
  • Dengan menggunakan kamera film ia berusaha mencari gerakan yang paling menghemat untuk setiap pekerjaan, dengan demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan.
  • Gilberth berpendapat bahwa penelitian gerakan akan meningkatkan semangat pekerja karena keuntungan fisik.
  • Suami-istri Gilberth mengembangkan suatu rencana tiga kedudukan untuk kenaikan jabatan yang dimaksudkan untuk pengembangan karyawan sekaligus pendorong semangat.
  1. 2. Sumbangan dan Keterbatasan Manajemen Ilmiah
a) Sumbangan
  • Setiap orang mengerjakan tugasnya sendiri sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga lebih produktif.
  • Teknik-teknik efisiensi dari manajemen ilmiah menyadarkan kita bahwa gerakan fisik dan alat-alat yang terlibat dalam suatu pekerjaan dapat dibuat lebih masuk akal dan efisien.
  • Penekanan pada pemilihan dan pengembangan ilmiah para pekerja membuat kita melihat pentingnya kemampuan dan latihan-latihan untuk meningkatkan efektifitas kerja.
  • Memberikan rancangan kerja dan mendorong para manajer untuk menemukan satu cara terbaikuntuk melaksanakan pekerjaan.
b) Keterbatasan
  • Seringkali peningkatan produktifitas mengakibatkan pemberhentian pekerja.
  • Mayoritas kemenangan ada di pihak buruh.
  • Taylor dan pengikutnya memandang buruh hanya mementingkan kebutuhan ekonomi dan fisik, tetapi mereka tidak memperhatikan kebutuhan sosial.
  • Pembela manajemen ilmiah juga tidak melihat keinginan akan kepuasan kerja.
  1. 3. Pelopor-Pelopor Teori Organisasi Klasik
a) Henry Fayol
  • Henry Fayol merupakan pendiri teori organisasi klasik.
  • Fayol berpendapat bahwa praktek-praktek manajemen yang baikmempunyai suatu pola tertentu yang dapat dikenali dan dianalisis.
  • Menurut Fayol, manajemen bukanlah suatu bakat tetapi ketrampilan. Sehingga ketrampilan manajemen dapat diasah dan dipelajari.
Kegiatan Suatu Perusahaan dan Fungsi Seorang Manajemen
Dalam mengembangkan ilmu manajemen Fayol membagi perusahaan dalam beberapa kegiatan, masing-masing tergantung satu sama lain.
1)      Teknis, memproduksi dan membuat produk.
2)      Perdagangan, membeli bahan baku dan menjual produk.
3)      Keuangan, mencari dan menggunakan modal
4)      Keamanan, melindungi para pekerja dan harta
5)      Akuntansi, mencatat dan mengecek biaya, keuntungan, kewajiban, menyediakan neraca, dan mengumpulkan statistic
6)      Manajerial
Prinsip-Prinsip Manajemen Fuyol
  • pembagian kerja
  • otoritas
  • disiplin
  • kesatuan perintah
  • kesatuan pengarahan
  • mengemudiankan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum
  • pemberian upah
  • pemusatan
  • jenjang jabatan
  • teratur
  • kesamaan
  • kestabilan staff
  • inisiatif
  • semangat korps
b) Mary Parker Follett (1868-1933) => Teori Peralihan
  • Follet meyakini tak seorangpun dapat menjadi manusia utuh kecuali sebagai kelompok
  • Follet berpendapat bahwa agar manajemen dan pekerja benar-benar dapat menjadi bagian dari suatu kelompok, pandangan tradisional harus ditinggalkan yang menyatakan bahwa manajer dan pekerja dalam kasta berbeda dan tidak satu kesatuan.
c) Chester I. Barnard (1886-1961) => Teori Peralihan
  • Menurut Bernard, manusia berkumpul dalam organisasi untuk mendapatkan hal-hal yang mereka tidak mampu mengerjakannya sendiri.
  • Thesis utama Bernard: suatu perusahaan dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup hanya kalau tujuan organisasi dan tujuan perorangan dapat dijaga seimbang.
  1. B. Aliran Perilaku: Organisasi Itu Orang
  2. 1. Hugo Munsterberg (1863-1916) dan Kelahiran Psikologi Industri
Ia menyarankan bahwa produktifitas dapat ditingkatkan dengan tiga jalan:
1)      Menemukan orang yang terbaik.
2)      Dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik.
3)      Dengan menggunakan pengaruh psikologis.
  1. 2. Elton Mayo dan Gerakan Hubungan Antar Manusia
Kalau manajer merangsang kerja yang lebih keras dan baik dalam organisasi, berarti terdapat hubungan yang baik pula dalam organisasi tersebut. untuk mengetahui mengapa karyawan bertindak seperti itu manajer harus mengetahui factor-faktor sosial dan psikologis apa saja yang mempengaruhinya.
  1. 3. Sumbangan dan Batasan Pendekatan Hubungan Antar Manusia
a) Sumbangan
  • Mayo menekankan pentingnya gaya manajer dan oleh karenanya merombak training manajemen.
  • Makin banyak perhatian dipusatkan pada ketrampilan pengajaran mengelola manusia, bukan teknik.
  • Para manajer mulai berpikir dalam proses pembentukan kelompok dan balas jasa kelompok.
b) Batasan
teori ini merupakan imbangan yang penting terhadap model teori klasik sebelumnya. Namun, upaya untuk meningkatkan produksi selama tahun 1950-an dengan cara memperbaiki kondisi kerja dan kepuasan pekerja tidak menghasilkan kenaikan produktivitas yang hebat seperti diharapkan. Hal itu terjadi karena teori ini tidak sepenuhnya menjelaskan perorangan dalam tempat kerja.
  1. C. Aliran Kuantitatif: Riset Operasi (Operation Research) dan Ilmu Manajemen (Manajemen Science)
Dewasa ini, pendekatan ilmu manajemen untuk memecahkan masalah dimulai ketika suatu gabungan tim ahli spesialis dari disiplin ilmu yang bersangkutan dikumpulkan untuk menganalisis masalah dan memberikan usul tindakan pemecahan kepada manajemen. Tim itu membentuk model matematika yang membuat simulasi dari masalahnya. Model itu menunjukkan, dalam simbol-simbol, faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dan bagaimana hubungan antara faktor-faktor itu. Dengan mengubah-ubah nilai variable dalam model itu dan menganalisis persamaan yang berbeda-beda dalam model itu dengan komputer, tim dapat menentukan pengaruh apa yang dapat terjadi karena adanya perubahan itu. Akhirnya, tim ilmu manajemen menyajikan kepada manajemen dasar-dasar yang rasional untuk membuat keputusan.

Sumbangan dan Batasan Pendekatan Ilmu Manajemen
a) Sumbangan
Teknik-teknik ilmu manajemen digunakan dalam kegiatan-kegiatan seperti penganggaran modal (capital budgeting) dan manajemen arus kas (cash flow manajemen), penjadwalan produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan karyawan, manajemen persediaan, dan penjadwalan pesawat terbang.
b) Batasan
Sumbangan manajemen yang terbanyak adalah pada kegiatan perencanaan dan pengendaliannya. Tetapi masih sangat sederhana di bidang pengorganisasian, staffing, dan kepemimpinan organisasi. Beberapa ahli ilmu manajemen merasa bahwa mereka belum mencapai potensi yang penuh dalam memecahkan masalah manajemen karena jauh dan kurangnya kesadaran akan masalah dan kendala yang dihadapi para manajer.
  1. D. Evolusi Teori Manajemen
Ada lima arah yang mungkin dalam evolusi teori manajemen:
1)      Dominan (dominance). Satu aliran utama saja akan muncul menjadi yang paling berguna.
2)      Pemencaran (divergence). Masing-masing aliran utama dapat membelok dari jalurnya, dengan sedikit saja teori dari yang lain.
3)      Konvergen (convergence). Aliran-aliran itu bisa akhirnya banyak persamaannya, dengan batas semakin kabur.
4)      Sintesa (synthesis). Ahli-ahli teori yang lain memandang konvergensi (penggabungan) yang terlihat sekarang ini akan mengarah pada integrasi (paduan) perspektif aliran-aliran yang ada.
5)      Perkembang-biakan (proliferation). Sebagai kemungkinan terakhir, masih akan timbul lebih banyak aliran atau perspektif.
1.  Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen berusaha untuk memandang suatu organisasi sebagai system yang dipersatukan dan berguna yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan. Teori system menaruh perhatian pada dinamika dan sifat keterkaitannya organisasi dan tugas manajemen. Jadi, teori sistem memberikan kerangka dimana kita bisa membuat perencanaan tindakan dan mempersiapkan diri terhadap akibat langsung maupun akibat jangka panjang, dan sekaligus memberikan kesempatan pada kita untuk memahami hambatan-hambatan yang tidak terduga.
2.  Pendekatan Kontingensi
Menurut teori kontingensi, tugas para manajer adalah menentukan teknik mana dalam situasi tertentu, dalam suasana tertentu, dan pada waktu tertentu akan paling baik menyumbang pada pencapaian tujuan organisasi.
Pendekatan kontingensi berusaha menentukan factor-faktor yang menentukandalam suatu tugas atau hal tertentu, dan menjelaskan hubungan fungsional antara factor-faktor yang saling berhubungan. Karena itu, penganut pendekatanini menganggapnya sebagai cabang yang memimpin dalam pemikiran manajemen sekarang ini.



Minggu, 26 September 2010

Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya

Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.

1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam

Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang terjadi secara hebat sehingga memengaruhi keseimbangan lingkungan hidup. Peristiwa-peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
a. Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke
kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.
b . Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan  menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya. Jika kekuatan gempa bumi melanda lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Masih ingatkah kalian dengan peristiwa tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam di penghujung tahun 2004 yang lalu? Contoh peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi yang terjadi pada tanggal 26 Desember
2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dengan kekuatan 9,0 skala richter. Peristiwa tersebut merupakan gempa paling dasyat yang menelan korban diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Gempa bumi juga pernah melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada bulan Mei 2006 dengan kekuatan 5,9 skala richter.
c . Banjir
Banjir merupakan salah satu bentuk fenomena alam yang unik. Dikatakan unik karena banjir dapat terjadi karena murni gejala alam dan dapat juga karena dampak dari ulah manusia sendiri. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam atau pintu pengendali aliran air. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia. Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang hampir setiap musim penghujan melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Contoh daerah di Indonesia yang sering dilanda banjir adalah Jakarta. Selain itu beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 2008 juga dilanda banjir akibat meluapnya DAS Bengawan Solo.
d . Tanah anah Longsor
Karakteristik tanah longsor hampir sama dengan karakteristik banjir. Bencana alam ini dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam. Sebagai contoh, peristiwa tanah longsor pernah melanda daerah Karanganyar (Jawa
Tengah) pada bulan Desember 2007
e . Badai/Angin Topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
f . Kemarau Panjang
Bencana alam ini merupakan kebalikan dari bencana banjir. Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang diusahakan penduduk.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia

Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal berikut ini.
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran suara. Pencemaran udara yang ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang dapat merusak dan
mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Pencemaran tanah disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia, yaitu suara yang memiliki kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b . Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan, misalnya lahan kritis, kerusakan ekosistem laut, dan kerusakan hutan.
1) Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2) Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3) Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan tanah longsor.

D. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985 tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang.
2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
4. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat kalian lakukan dalam usaha pelestarian lingkungan hidup? Beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
1. menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. membuang sampah pada tempatnya,
3. memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta
5. menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.

Sumber : crayonpedia